( Dosen Abbas Saleh )
1. Penghambat-Penghambat
Pembangunan(Faktor dalam Negeri)
Untuk menjelaskan sebab-sebab Negara-negara
berkembang menghadapi banyak kesulitan dalam usaha menciptakan perkembangan
ekonomi yang lebih cepat, beberapa analisa telah dibuat terhadap faktor-faktor
yang dipandang sebagai penghambat-penghambat utama pembangunan ekonomi. Analisa
tersebut dikenal sebagai teori-teori mengenai penghambat pembangunan atau
Theories of Modern Development.
Berikut ini akan diuraikan teori
yang menjelaskan tentang bentuk-bentuk hambatan tersebut.
a. Akibat perkembangan penduduk terhadap perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan
pengaruhnya terhadap pembangunan. Ahli-ahli
ekonomi pada umumnya sependapat bahwa penduduk
dapat menjadi faktor pendorong
maupun penghambat dalam pembangunan ekonomi.
-
Sebagai Faktor Pendorong karena
1. Perkembangan penduduk memungkinkan
pertambahan jumlah tenaga kerja.
2. Petambahan penduduk dan pemberian
pendidikanm sebelum menjadi tenaga kerja, memungkinkan suatu masyarakat
memperoleh bukan saja tenaga kerja tanpa keahlian sama sekali, tetapi juga
tenaga kerja terampil, tenaga kerja terdidik dan golongan usahawan yang
berpendidikan,
3. Pertambahan penduduk memungkinkan
perluasan pasar, Luas pasar barang-barang dan jasa-jasa ditentukan oleh jumlah
penduduk dan pendapatan masyarakat.
4. Pertambahan penduduk dapat
menciptakan dorongan untuk mengembangkan teknologi.
-
Sebagai faktor penghambat karena.
1. Pertambahan penduduk yang pesat di Negara
berkembang menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat tidak meningkat, bahkan
dalam jangka panjang mungkin menurun.
2. Pertambahan penduduk yang pesat
mengakibatkan proporsi(struktur) penduduk mudah lebih besar, dan keadaan ini
mengharuskan Pemerintah mananam modal lebih banyak untuk pendidikan, fasilitas
kesehatan dan perumahan.
3. Pertambahan penduduk yang pesat
menyukarkan usaha dalam pemerataan pendapatan.
4. Pertambahan Penduduk yang pesat menyulitkan
dalam pemilihan teknologi.
5. Pertambahan penduduk yang pesat dapat
mengakibatkan berkurangnya barang eksport dan meningkatkan barang import, yang
dapat berakibat tidak seimbangnya neraca pembayaran.
6. Pertambahan penduduk yang pesat
menyebabkan pengangguran bertambah serius.
b Mekanisme Pasar dan Penggunaan Tenaga Kerja.
Ada beberapa dualisme di Negara-negara
berkembang yaitu dualisme social, dualisme financial dan dulisme regional.
Analisa-Analisa tersebut pada dasarnya menunjukkan bahwa berbagai macam dualisme
yang terdapat di Negara-negara
berkembang terutama dualisme social dan teknologi menimbulkan keadaan yang
menyebabkan mekanisme pasar tidak berfungsi secara semestinya. Ketidak
sempurnaan mekanisme pasar ini selanjutnya mengakibatkan sumber-sumber daya
yang tersedia tidak digunakan secara efesien. Disamping itu penggunaan
teknologi yang terlalu tinggi disektor modern menimbulkan kesulitan bagi suatu Negara
untuk mempercepat perkembangan kesempatan kerja di sektor modern. Hal ini
menambah kerumitan masalah pengangguran yang dihadapi dan akan memperbesar
jurang diantara tingkat pendapatan di sektor-sektor ekonomi yang tradisional.
Berbagai corak hambatan yang
timbul akibat adanya sifat-sifat dualisme dalam perekonomian dapat pula dilihat
antara lain :
1). Sebagian besar dari kegiatan-kegiatan ekonomi Negara
berkembang yang relative miskin masih di laksanakan dengan teknik-teknik yang
sangat sederhana diazaskan kepada cara berfikir yang masih tradisional. Hal ini
menyebabkan : Produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan
usaha-usaha untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan sangat terbatas. Dengan
demikian cara-cara produksi yang tradisional yang produksivitasnya rendah tidak
mengalami perubahan dari masa-kemasa. Kehidupan masyarakat demikian membatasi
kemungkinan mengadakan perbaikan-perbaikan dalam teknologi produksi dan
pengembangan penemuan baru, selain itu menimbulkan pula ketidak sempurnaan di
dalam pasar, sehingga mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efesien.
2). Dalam suatu masyarakat tradisional umumnya bersifat :
Tarap pendidikan sebagian besar masyarakat masih sangat rendah, cara hidup dan
berfikir sangat dipengaruhi oleh adaptasi dan nilai agama dan sifat feodalisme
masih terasa dalam hubungan sosial, menimbulkan beberapa macam ketidak
sempurnaan keadaan pasar misalnya immobilitas faktor-faktor produksi yang
menimbulkan perbedaan tingkat upah di berbagai sektor, perbedaan tingkat
pendidikan dan keterampilan, kekurangan pengetahuan masyarakat mengenai pasar
dan sebagainya.
3).
Selain pengaruh dualisme sosial di atas, sering pula di sebut-sebut adanya dualisme
teknologi yang dapat mempengaruhi laju
pembangunan.
Pertama:
Dualisme teknologi sebagai akibat penggunaan modal asing atas sektor modern,
sebagian keuntungan yang diperoleh modal asing tersebut akan di bawa ke luar
negeri dan dapat mengurangi potensi tabungan yang dapat dikerahkan untuk
pembangunan dalam negeri.
Kedua : Dualisme
teknologi akan membatasi kemampuan sektor modern menciptakan kesempatan kerja
membatasi kemampuan sektor pertanian untuk berkembang, dan memperburuk masalah
pengangguran.
c. Lingkaran Perangkap Kemiskinan ( The Vicion Cirkes ).
Yang di maksud dengan lingkaran
Perangkap Kemiskinan adalah suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yang saling
mempengaruhi satu sama lain sedemikian rupah, sehingga menimbulkan keadaan
dimana suatu Negara tetap miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk
mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi. Teori ini bersumber dari
R.Nukse yang di kemukakan untuk menjelaskan tentang perlunya di laksanakan
strategi pembangunan seimbang di Negara-negara berkembang.
Menurut pandangan Nukse, terdapat
dua jenis lingkaran kemiskinan yang menghalangi Negara-negara berkembang untuk
mencapai tingkat pembangunan yang pesat yaitu Dari Segi Penawaran modal dan
dari segi Permintaan Modal:
Dari segi Penawaran Modal, dapat dilihat sebagai berikut: Dinegara-negara miskin,
perangsang untuk penanaman modal rendah karena luas pasar untuk berbagai jenis
barang terbatas, ini disebabkan oleh pendapatan masyarakat yang rendah,
Pendapatan masyarakat rendah disebabkan oleh produktivitas yang rendah karena pembentukan
modal masa lalu rendah, Pembentukan
modal yang terbatas ini disebabkan oleh kurangnya perangsang untuk penanaman
modal.
Menurut Mier dan Baldwin sebagai
berikut : lingkaran perangkap kemiskinan
ini timbul dari hubungan saling mempengaruhi antara keadaan masyarakat yang
masih terkebelakang dan tradisionil dengan kekayaan alam yang masih belum
dikembangkan. Untuk mengembangkan kekayaan alam yang dimiliki harus ada tenaga
kerja yang mempunyai keahlian untuk memimpin dan melaksanakan berbagai macam
kegiatan ekonomi. Dinegara-negara berkembang kekayaan alam belum sepenuhnya di
usahakan dan dikembangkan karena tingkat pendidikan masyarakat relative lebih
rendah, kurangnya tenaga ahli yang diperlukan dan kurangnya mobilitas dari
sumber-sumber daya. Kekayaan ini diberbagai Negara menunjukkan bahwa makin
kurang berkembang keadaan sosial dan ekonomi suatu Negara, makin terbatas
jumlah sumber-sumber daya dan kekayaan alam yang dimilikinya yang sudah
berkembang. Sebaliknya pula karena kekayaan alam yang dimilikinya belum
sepenuhnya dikembangkan, maka tingkat pembangunan masyarakat tersebut adalah
rendah dan membatasi kemampuannya untuk mempertinggi tingkat pengetahuan dan
keahlian penduduk.
Lingkaran
Perangkap Kemiskinan tersebut diatas dapat digambarkan sbb:
Kekayaan Alam kurang dikembangkan
Masyarakt masih terkebelakang
Kekurangan modal
Prooduktivitasn
rendah
Pembentukan modal rendah
Tabungan rendah
Permintaan rendah Pendapatan
rill rendah
Pada hakekatnya, teori lingkarang
perangkap kemiskinan ialah
1. Ketidak mampuan menggerakkan tabungan
2. Kekurangan perangsang untuk melakukan
penanaman modal
3. Tahap pendidikan, pengetahuan dan
kemahiran masyarakat yang relative rendah
2.
Penghambat-Penghambat Pembangunan( Faktor Luar Negeri)
Disamping keadaan-keadaan yang
berlaku di Negara-negara berkembang sendiri terdapat pula pengaruh-pengaruh
yang berasal dari Negara maju yang dapat mengurangi kemampuan Negara-negara berkembang
untuk mempercepat pembangunan ekonomi mereka :
a). Peran
Eksport dalam Pembangunan Ekonomi.
Ahli-ahli ekonomi klasik mengemukakan
sumbangan penting dari kegiatan pandangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi
yaitu: Ricardo : Mengemukakan yang
paling utama bahwa apabila suatu Negara sudah mencapai tingkat kesempatan kerja
penuh, perdagangan luar negeri memungkinkan mencapai tingkat konsumsi yang
lebih tinggi dari pada yang mngkin dicapai tanpa adanya kegiatan itu.
Selanjutnya Smith dan Mill,
mengemukakan dua keuntungan lainnya dari perdagangan luar negeri yaitu (1). Memungkinkan suatu Negara memperluas
pasar dari hasil-hasil produksinya. (2).Memungkinkan
Negara tersebut menggunakan teknologi yang dikembangkan di luar negeri, yang
lebih baik dari pada terdapat di dalam negeri.
b). Struktur Eksport Kolonial dan Pengaruhnya
Terhadap Pembangunan Ekonomi. ( Masalah Struktur Eksport berupa
Bahan Mentah).
Yang dimaksud dengan struktur eksport
Kolonial adalah struktur eksport suatu Negara yang memiliki tiga ciri pokok
yaitu :
1. Sebagian besar dari barang-barang
yang di eksport merupakan hasil-hasil industry primer (pertanian, kehutanan,
pertambangan yang masih merupakan bahan mentah).
2. Bahan mentah yang di eksport
tersebut, jenis-jenisnya sangat terbatas.
3. Sektor eksport pada mulanya
dikembangkan terutama oleh pengusaha-pengusaha yang berasal dari Negara-negara
penjajah.
Ciri-ciri ini merupakan keadaan sektor
eksport dikebanyakan Negara berkembang. Beberapa ahli ekonomi terutama Mirdal,
Myint, Prebisch, Singer dan Meier telah menunjukkan bahwa ciri-ciri sektor eksport
seperti yang baru dinyatakan ini tidak dapat memberikan sumbangan yang
memuaskan kepada usaha untuk mempercepat pembangunan ekonomi.
Myrdal, menjelaskan sebab-sebab sektor
eksport di negera-negara berkembang memberikan sumbangan yang kurang memuaskan
adalah sejalan dengan teorinya mengenai proses sebab akibat komulatif, dimana
dalam kegiatan perdagangan di antara Negara-negara kaya dan Negara-negara
miskin, mekanisme pasar akan menimbulkan suatu proses komulatif yang akan
mengekalkan keadaan tidak berkembang(stagnasi) dan tingkat kesejahteraan yang
rendah di Negara-negara miskin.
c). Proses Sebab Akibat Komulatif.
Menurut pendapat klasik mengenai
mekanisme pasar dalam jangka panjang akan
menciptakan proses pembangunan yang seimbang di berbagai Negara, Myrdal
tidak sependapat dengan pandangan klasik tersebut dengan kenyakinan bahwa
proses pembangunan terhadap faktor-faktor yang akan memperburuk perbedaan
tingkat pembangunan diantara berbagai
daerah atau Negara. Keadaan ini terjadi sebagai akibat berlakunya proses sebab
akibat komulatif, sehigga pembangunan daerah-daerah yang lebih maju akan
menciptakan beberapa keadaan yang akan menimbulkan hambatan yang lebih besar kepada daerah-daerah yang terkebelakang untuk
berkembang. Keadaan yang menghambat pembangunan ini digolongkan sebagai “Backwash
effect” sedangkan keadaan-keadaan yang akan mendapat mendorong pembangunan
ekonomi di daerah lebih miskin dinamakan “ Spread effect”
Faktor-faktor
yang menyebabkan Backwash effect yaitu :
1.
Corak
perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah kaya
2.
Corak
pengaliran modal, dimana daerah miskin kurang permintaan akan modal di banding
daerah kaya.
3.
Pola
perdagangan dan kegiatan perdagangan umumnya didominasi oleh industry di daerah
maju.
Faktor yang menyebabkan Spread effect ialah “ Pertambahan permintaan dari
daerah kaya terhadap produksi daerah miskin”